Search
Close this search box.

Resensi Novel Perahu Kertas Karya Dee Lestari

resensi novel perahu kertas

BAGIKAN

Apakah kamu pernah membaca novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari?

Perahu Kertas merupakan salah satu karya yang banyak diminati oleh banyak orang dari penulis yang akrab disapa dengan Dee Lestari tersebut.

Dalam artikel ini kita akan membahas resensi dari novel Perahu Kertas, mulai dari identitas buku hingga kesimpulan dan amanat yang bisa didapatkan oleh para pembaca.

Pastikan untuk membaca artikel ini hingga bagian akhir agar kamu bisa mendapatkan setiap informasi terkait novel Perahu Kertas karya Dee Lestari tersebut.

Identitas Buku Novel Perahu Kertas

Berikut ini identitas dari novel Perahu Kertas karya Dee Lestari.

1. Judul buku: Perahu Kertas

2. Penulis: Dewi Lestari

3. Penerbit: Bentang Pustaka

4. Terbit: Agustus 2009

5. Tebal halaman: 444 halaman

6. ISBN: 978-979-1227-78-0

Sinopsis Novel Perahu Kertas

Novel Perahu Kertas karya Dee Lestari berkisah tentang persahabatan, percintaan, serta pencarian jati diri seseorang.

Para pembaca akan diajak untuk mengetahui makna di balik cinta dan arti persahabatan dalam cerita novel ini, serta mengetahui pentingnya untuk mengikuti mimpi yang ingin diraih dalam hidup.

Novel ini menceritakan tentang dua tokoh utama, yakni Keenan dan Kugy.

Keenan merupakan seorang laki-laki yang memiliki minat dan besar di bidang seni melukis.

Selain itu, Keenan juga memiliki ketertarikan untuk menjadi seorang penulis. Akan tetapi, cita-cita tersebut tidak bisa dia wujudkan karena harus melanjutkan pendidikan bidang ekonomi di Bandung sesuai dengan kesepakatan sang ayah.

Di sisi lain, Kugy diceritakan sebagai seorang wanita yang memiliki imajinasi tinggi.

Hal ini disebabkan karena Kugy sudah mencintai dunia perdongengan sejak kecil.

Kesukaannya akan dunia dongeng ini pula yang mendorongnya ingin menjadi seorang penulis.

Meskipun demikian, Kugy sadar bahwa penulis bukanlah profesi yang bisa diterima di lingkungannya.

Alhasil, dirinya memutuskan untuk berkuliah di Fakultas Sastra di Bandung agar tetap bisa bersinggungan di dunia yang dia sukai.

Berkuliah di kota yang sama membuat kedua karakter utama dalam novel Perahu Kertas ini.

Selain itu, pertemuan Keenan dan Kugy juga berawal dari dua sahabatnya, yakni Eko dan Noni.

Eko merupakan sepupu dari Keenan, sedangkan Noni merupakan sahabat Kugy sejak kecil.

Hubungan persahabatan inilah yang secara tidak langsung memunculkan ketertarikan antara Keenan dan Kugy.

Akan tetapi, hubungan ini tidak bisa terjalin karena Kugy sudah memiliki kekasih yang bernama Joshua.

Terlebih, Keenan pun juga menjalin hubungan dengan wanita lain bernama Wanda.

Hal ini membuat hubungan mereka, termasuk persahabatan dengan Noni dan Eko menjadi sedikit merenggang.

Keenan dan Kugy pun menjalani kehidupan barunya masing-masing.

Selepas hubungannya tidak berhasil dengan Joshua, Kugy melanjutkan hidupnya dengan menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit.

Di sekolah ini, Kugy berhasil menarik perhatian salah satu murid bernama Pilik lewat dongeng yang dia beri judul “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit.” Cerita ini nantinya juga diberikan Kugy kepada Keenan.

Di sisi lain, hubungan Keenan dan Wanda juga kandas di tengah perjalannya. Situasi ini membuat Keenan pindah ke Bali untuk tinggal di rumah sahabat ibunya bernama Pak Wayan.

Keponakan dari Pak Wayan yang bernama Luhde Laksmi membantunya dalam menyembuhkan kondisi batin yang dialami Keenan.

Bahkan berkat bantuan Luhde Laksmi, Keenan berhasil membuat sebuah karya lukisan yang terinspirasi dari cerita dongeng “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit” yang ditulis oleh Kugy. 

Karya lukisannya ini berhasil menjadi terkenal dan menjadi buruan para kolektor. Akhirnya Keenan pun menjalin hubungan asmara bersama Luhde Laksmi.

Singkat cerita, Keenan harus kembali ke Jakarta untuk melanjutkan perusahaan keluarganya karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk.

Kedatangan Keenan ke Jakarta ini mengantarkannya untuk kembali bertemu dengan Kugy yang pada saat itu sudah berpasangan Remi, atasannya di tempat kerja sekaligus sahabat kakaknya, Karel.

Pertemuan kembali Keenan dan Kugy ini kembali menguji kisah percintaan dan persahabatan mereka yang pernah terjalin di masa lampau, meskipun masing-masing karakter utama ini sudah memiliki pasangan masing-masing saat bertemu.

Baca Juga: Resensi Novel Biografi Buya Hamka Karya Ahmad Fuadi

Penokohan dalam Novel Perahu Kertas

Secara umum, novel Perahu Kertas menceritakan tentang perjalanan hidup dua karakter utama, yakni Keenan dan Kugy.

Meskipun demikian, terdapat beberapa tokoh lain yang juga memegang peranan penting dalam jalannya cerita dalam novel ini, seperti Eko, Noni, Luhde Laksmi, Remi, dan lainnya.

Berikut penokohan delapan karakter penting yang ada dalam cerita novel Perahu Kertas, yakni.

1. Kugy

Kugy diceritakan sebagai seorang gadis yang berbadan mungil dan memiliki tampilan eksentrik dan tomboy.

Secara karakter, Kugy digambarkan sebagai seorang tokoh yang penuh imajinasi, periang, dan cenderung spontan serta berantakan.

2. Keenan

Dalam novel Perahu Kertas, Keenan digambarkan sebagai seorang karakter yang penuh kejutan, cerdas, serta berjiwa seni tinggi.

3. Noni

Noni merupakan sahabat Kugy sejak kecil. Tokoh ini digambarkan memiliki karakter yang dewasa, sabar, dan telaten.

4. Eko

Eko merupakan sepupu sekaligus sahabat dekat dari Keenan. Hubungan persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka duduk di bangku Sekolah Dasar.

5. Karel

Karel merupakan kakak laki-laki Kugy yang selalu memberikan kepercayaan penuh kepada dirinya.

6. Luhde Laksmi

Luhde Laksmi merupakan keponakan dari Pak Wayan yang merupakan sahabat baik ibu Keenan.

Tokoh ini digambarkan sebagai sosok perempuan yang anggun, pemalu, cerdas, serta perhatian.

7. Wanda

Wanda merupakan sepupu dari Noni sekaligus pasangan pertama Keenan dalam novel Perahu Kertas.

Karakter ini digambarkan sebagai sosok yang baik hati dan sensitif.

8. Remi

Remi merupakan atasan sekaligus kekasih Kugy ketika dia bekerja sebagai seorang copywriter.

Tokoh ini memiliki karakter yang ramah, perhatian, dan romantis.

Keunggulan Novel Perahu Kertas

Banyak sekali pelajaran yang bisa kamu dapatkan ketika membaca novel Perahu Kertas.

Berikut beberapa keunggulan dari novel karya Dee Lestari ini.

1. Cerita yang Menarik

Novel Perahu Kertas yang mengambil tema persahabatan dan percintaan membuat karya yang satu ini memiliki cerita yang menarik untuk diikuti oleh para pembaca.

Selain itu, konflik yang dihadirkan Dee Lestari dalam novel tersebut juga membuat para pembaca untuk hanyut dalam cerita yang dituliskan.

2. Gaya Bahasa yang Ringan

Keunggulan berikutnya dari novel Perahu Kertas adalah penggunaan gaya bahasa yang ringan.

Penggunaan gaya bahasa yang ringan dan sederhana ini membuat para pembaca bisa lebih mudah memahami cerita yang disampaikan dalam novel tersebut.

3. Memiliki Nilai Edukatif

Kamu juga akan mendapatkan banyak sekali nilai edukatif ketika membaca novel karya Dee Lestari ini, seperti semangat dalam mewujudkan cita-cita, sikap pantang menyerah, dan usaha dalam memahami jati diri sendiri.

Kelemahan Novel Perahu Kerta

Meskipun memiliki berbagai macam keunggulan, novel Perahu Kertas juga tidak lepas dari kritik atas beberapa kelemahannya.

Berikut ini beberapa kelemahan yang mungkin dirasakan pembaca ketika membaca novel Perahu Kertas, yakni.

1. Latar Tempat yang Berubah-ubah

Penggunaan latar tempat dalam novel Perahu Kertas sering kali berubah-ubah.

Hal ini mungkin bisa membingungkan sebagian pembaca ketika membaca cerita dalam novel tersebut.

2. Beberapa Alur Cerita yang Monoton

Cerita yang disampaikan dalam novel Perahu Kertas sebenarnya sangat rinci.

Akan tetapi, sering kali pembahasan yang terlalu rinci ini membuat sebagian alur cerita yang ada di novel tersebut menjadi monoton.

Kesimpulan dan Amanat Novel Perahu Kertas

Secara keseluruhan, novel Perahu Kertas karya Dee Lestari merupakan salah satu tulisan yang menarik untuk dibaca.

Para pembaca bisa mendapatkan amanat yang terdapat dalam novel tersebut, seperti bersikap rasional atas semua kejadian yang terjadi, hingga ketekunan dalam menjalani setiap proses hidup.

Amanat ini bisa menjadi pelajaran berharga dan dapat diterapkan oleh para pembaca dalam kehidupannya sehari-hari.

Itulah resensi lengkap dari novel Perahu Kertas karya Dee Lestari. Dapatkan informasi bermanfaat lainnya dengan membaca artikel yang ada di Penggemar Buku.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top