Search
Close this search box.

Resensi Novel Dikta dan Hukum Karya Dhia’an Farah

resensi novel dikta dan hukum

BAGIKAN

Apakah kamu pernah membaca novel Dikta dan Hukum karya Dhia’an Farah?

Penggalan cerita dalam novel ini sempat viral di media sosial dalam beberapa waktu lalu.

Tidak hanya itu, novel Dikta dan Hukum diketahui juga diadaptasi dalam bentuk serial film.

Kali ini Penggemar Buku akan membahas tentang resensi novel Dikta dan Hukum karya Dhia’an Farah.

Simak ulasan tentang novel ini hingga bagian akhir agar kamu bisa mendapatkan setiap informasi dengan jelas secara keseluruhan.

Identitas Buku Novel Dikta dan Hukum

Berikut identitas lengkap dari novel Dikta dan Hukum.

1. Judul novel: Dikta dan Hukum

2. Penulis: Dhia’an Farah

3. Penerbit: Asoka Aksara x Loveable Redaksi

4. Kota terbit: Jakarta Selatan

5. Tahun terbit: 2021

5. Jumlah halaman: 388 halaman

Sinopsis Novel Dikta dan Hukum

Novel Dikta dan Hukum berkisah tentang tokoh utama yang bernama Dikta.

Dikta merupakan salah satu mahasiswa hukum tingkat akhir di salah satu universitas ternama dan memiliki kepintaran yang di atas rata-rata.

Hal ini membuat sosok Dikta cukup diidamkan oleh banyak wanita yang ada di sisinya.

Akan tetapi, Dikta ternyata sudah dijodohkan dengan seorang wanita yang lebih muda sekaligus teman di masa kecilnya. Wanita tersebut bernama Nadhira.

Jika Dikta digambarkan sebagai sosok yang sempurna, hal sebaliknya justru berlaku pada Nadhira.

Nadhira digambarkan sebagai seorang wanita yang keras kepala dan banyak mau.

Perjodohan yang mereka dapatkan dari kedua orang tua juga tidak berjalan lancar.

Dikta hanya menganggap Nadhira sebagai sosok adik wanita. Di sisi lain, Nadhira ternyata juga sudah memiliki pasangan ketika dijodohkan dengan Dikta.

Meskipun demikian, lambat laun hubungan antara kedua sejoli ini akhirnya bisa terbangun.

Sikap mereka yang bertolak belakang justru membuat Dikta dan Nadhira menjadi saling melengkapi satu sama lain.

Perjalanan asmara antara Dikta dan Nadhira inilah yang menjadi daya tarik utama dalam cerita yang ada di novel tersebut.

Ulasan Novel Dikta dan Hukum

Setiap karya tulis yang ada tentu memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan novel Dikta dan Hukum

Meskipun menghadirkan cerita yang menarik, masih terdapat beberapa kelebihan maupun kekurangan yang bisa kamu temukan ketika membaca novel tersebut.

Berikut kelebihan maupun kekurangan yang terdapat dalam novel Dikta dan Hukum, yakni.

1. Kelebihan

Berikut ini beberapa kelebihan yang terdapat dalam novel Dikta dan Hukum.

a. Cover Novel yang Menarik

Kelebihan pertama yang bisa kamu temukan ketika membaca novel ini adalah cover buku yang menarik.

Pemilihan warna yang tepat membuat cover yang digunakan pada novel ini cukup menarik untuk dilihat.

Baca Juga: Resensi Novel Hujan Karya Tere Liye

Selain itu, pemilihan gradasi warna pada novel Dikta dan Hukum secara tidak langsung menggambarkan isi bahasan yang ada dalam novel tersebut.

Hal ini membuat para pembaca untuk bisa merasakan nuansa dari bacaan yang ada dalam novel tersebut dengan melihat covernya saja.

b. Tema yang Beragam

Dikta dan Hukum juga menghadirkan berbagai macam tema yang beragam dalam cerita yang ada dalam novel tersebut.

Secara umum, novel ini memang lebih banyak membahas tentang hubungan percintaan antara kedua tokoh utama, yakni Dikta dan Nadhira.

Para pembaca akan mengikuti hubungan dari kedua tokoh tersebut termasuk dengan konflik yang ada di dalamnya.

Meskipun demikian, tema percintaan bukanlah satu-satunya bahasan yang diangkat dalam novel tersebut.

Dikta dan Hukum juga mengangkat tema-tema menarik lain dalam ceritanya, seperti kisah persahabatan dan keluarga.

Tema lain ini juga tidak jauh berbeda dengan narasi utama yang ada dalam novel ini.

Setiap tema ini bisa menguras emosi dari para pembaca, sehingga membuat cerita yang ada di dalam novel Dikta dan Hukum menjadi semakin menarik untuk dibaca.

c. Penggambaran Karakter yang baik

Tokoh-tokoh yang ada di dalam novel Dikta dan Hukum berhasil digambarkan dengan baik oleh Dhia’an Farah secara baik.

Masing-masing tokoh yang ada dalam novel ini digambarkan dengan hidup dan nyata, sehingga bisa dirasakan oleh setiap pembaca.

Contohnya, karakter utama Dikta yang pada awalnya digambarkan sebagai sosok yang kuat pada akhirnya mengalami perubahan dalam sikap dirinya.

Dikta yang awalnya memiliki citra kuat justru berubah menjadi lemah dan mudah menangis ketika menceritakan rasa sakit yang sudah dia rasakan.

Hal ini membuat karakter yang ada di dalam novel tersebut tidak jauh berbeda dengan realita yang bisa ditemukan di kehidupan nyata.

d. Menghapus Stigma dan Stereotip tentang Seorang Lelaki

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kelebihan lain yang ada pada novel Dikta dan Hukum adalah adanya usaha dalam menghapus stigma dan stereotip terhadap seorang laki-laki lewat penggambaran tokoh utamanya.

Seperti yang kita ketahui bersama, seorang lelaki biasanya lekat dengan citra yang kuat dan tidak boleh terlihat lemah.

Hal ini membuat setiap lelaki tidak bisa mengungkapkan perasaannya, termasuk menangis agar citra yang dia miliki tetap bisa terjaga.

Stigma inilah yang dicoba untuk dihapus dalam novel Dikta dan Hukum.

Dikta sebagai tokoh utama pada awalnya digambarkan sebagai sosok lelaki yang sempurna.

Akan tetapi, dirinya tetap bisa mengungkapkan perasaannya, termasuk dengan menangis ketika menceritakan rasa sakit yang sudah dia rasakan selama ini.

Hal ini bisa menjadi pembelajaran bahwa tidak ada yang salah ketika para laki-laki mencoba menyampaikan perasaan dalam diri mereka masing-masing.

e. Ending yang Tepat

Kelebihan terakhir yang bisa kamu temui dalam novel adalah ending yang tepat.

Dhia’an Farah berhasil menuntaskan cerita yang dia tuliskan dalam novel Dikta dan Hukum dengan pemilihan adegan yang ciamik.

Pemilihan adegan ini setidaknya berhasil memberikan kepuasan pada perasaan para pembaca yang sudah campur aduk ketika membaca novel tersebut.

2. Kekurangan

Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam novel Dikta dan Hukum adalah.

a. Beberapa Tokoh yang Tidak Pas dalam Cerita

Meskipun berhasil menggambarkan karakter masing-masing tokoh dengan baik, masih ada beberapa tokoh yang dirasa tidak pas dalam cerita novel ini.

Contohnya bisa kamu lihat pada karakter Jeno. Sekilas, karakter pada tokoh ini hampir sama dengan Dikta sebagai tokoh utama.

Hal ini membuat posisi Jeno di cerita ini menjadi tidak pas antara ingin lebih baik atau lebih buruk dalam hal penggambaran karakternya dibandingkan Dikta.

b. Adegan yang Berlebihan

Terdapat beberapa adegan dalam novel Dikta dan Hukum yang terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan logika yang ada.

Adegan yang terlalu didramatisir ini bisa alur cerita yang ada dalam novel tersebut menjadi terlalu berlebihan.

c. Alur Cerita yang Mudah Ditebak

Kekurangan terakhir yang bisa kamu temukan dalam novel ini adalah alur cerita yang mudah ditebak.

Hal ini membuat kurangnya efek kejut bagi para pembaca, sehingga bisa mengurangi sisi menarik dari novel tersebut.

Kesimpulan dan Amanat Novel Dikta dan Hukum

Secara keseluruhan, novel Dikta dan Hukum menjadi salah satu bacaan yang menarik untuk kamu baca.

Kamu akan mendapatkan banyak sekali pelajaran ketika membaca novel ini, seperti kisah romansa dan lainnya.

Oleh sebab itu, novel ini bisa menjadi salah satu referensi bacaan yang bisa kamu tuntaskan.

Itulah resensi lengkap tentang novel Dikta dan Hukum. Apakah kamu tertarik untuk membaca novel tersebut?

Sumber:

– https://www.gramedia.com/best-seller/review-novel-dikta-dan-hukum/

– https://mamikos.com/info/resensi-novel-dikta-dan-hukum-pljr/

– https://www.bahasaindonesiasmait.com/2022/04/resensi-novel-dikta-dan-hukum.html

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top