Siapa saja nih, kamu di sini yang pernah datang maupun berbelanja di pameran buku Big Bad Wolf.
Big Bad Wolf merupakan salah satu pameran buku berskala internasional yang bisa kamu datangi di Indonesia.
Banyak sekali referensi bacaan yang bisa kamu dapatkan ketika berbelanja di pameran buku ini.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan buku-buku tersebut dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pasaran yang ada.
Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa informasi unik yang belum kamu ketahui terkait pameran buku Big Bad Wolf.
Oleh sebab itu, pastikan untuk membaca artikel ini hingga bagian akhir agar kamu bisa mengetahui setiap informasi secara keseluruhan.
Daftar Isi
ToggleAsal Muasal Nama Big Bad Wolf
Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, Big Bad Wolf merupakan salah satu pameran buku berskala internasional yang bisa kamu jumpai di beberapa negara.
Pameran buku ini pertama kali digelar di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2009 lalu.
Andrew Yap dan Jacqueline Ng merupakan pendiri sekaligus sosok yang berperan penting di balik pameran buku tersebut.
Sebelumnya, kedua pasangan suami istri ini sudah mulai mengadakan bazar buku yang mereka beri nama BookXcess.
BookXcess inilah yang nantinya menjadi cikal bakal dari terbentuknya pameran buku Big Bad Wolf.
Pemilihan nama Big Bad Wolf sendiri juga memiliki alasan yang unik sekaligus nilai filosofis dalam pemaknaannya.
Andrew Yap menjelaskan bahwa pemilihan nama wolf atau serigala pada nama pameran ini terinspirasi dari salah satu dongeng yang familiar di kalangan anak-anak, yakni Red Riding Hood.
Dongeng yang di Indonesia dikenal sebagai Si Jubah Merah atau Gadis Kerudung Merah ini mengisahkan tentang seorang gadis kecil dan seekor serigala.
Dalam dongeng tersebut dikisahkan bahwa gadis kecil yang menggunakan kerudung merah ini selalu berjalan menyusuri hutan untuk mengantarkan makanan ke rumah neneknya yang sedang sakit.
Tanpa dia sadari, di hutan tersebut terdapat seekor serigala yang ingin memangsa dan memakannya.
Akan tetapi, serigala tersebut tidak berani untuk mendekati si gadis kecil berkerudung merah.
Sebab, gadis kecil tersebut selalu bepergian dengan anjing peliharaannya.
Akhirnya serigala memutuskan untuk memakan sekaligus menyamar menjadi sang nenek.
Lewat penyamaran inilah dia berhasil memperdaya dan memakan gadis kecil berkerudung merah tersebut.
Berdasarkan cerita inilah Andrew Yap terinspirasi untuk menggunakan nama serigala dalam pameran buku yang dimiliki.
Andrew Yap menganalogikan bahwa serigala yang ada di nama pameran tersebut akan memakan harga buku yang bisa dibeli oleh para pengunjung.
Dengan demikian, para pengunjung bisa mendapatkan buku dengan harga yang murah karena adanya potongan diskon dalam jumlah yang besar.
Hal ini juga sesuai dengan tujuan awal dari Andrew Yap bersama istrinya untuk menjalankan pameran buku BBW.
Andrew Yap dan Jacqueline Ng memiliki keprihatinan atas minat baca masyarakat sekitar yang mereka perhatikan di Malaysia pada periode waktu tersebut.
Oleh sebab itu, pasangan suami istri ini bertekad untuk meningkatkan minat dan budaya membaca bagi kalangan masyarakat secara luas.
Selain itu, mereka juga ingin meningkatkan literasi dalam Bahasa Inggris di seluruh dunia agar bisa menciptakan generasi yang gemar membaca di masa yang akan datang.
Niat dan tujuan yang ingin dicapai oleh Andrew Yap dan istrinya perlahan-lahan mulai terlihat pada saat ini.
Terbukti, pameran buku Big Bad Wolf pada saat ini sudah terselenggara di 37 kota yang berasal dari 14 negara berbeda di seluruh dunia.
Pameran buku BBW ini sudah menghampiri berbagai macam negara, seperti Indonesia, Kamboja, Pakistan, Sri Lanka, Korea Selatan, hingga Uni Emirat Arab.
Selain itu, sudah lebih dari 31 juta buku yang terjual sepanjang gelaran pameran BBW ini sejak 2009 lalu.
Di Indonesia sendiri, pameran buku Big Bad Wolf pertama kali diadakan pada 2016 lalu.
Pada pameran yang diselenggarakan di Tanggerang, Banten tersebut, BBW menyediakan lebih kurang 50 ribu buku yang bisa dipilih oleh para pengunjung yang datang.
Pameran Buku Dibuka 24 Jam
Salah satu keunikan dari Big Bad Wolf yang mungkin tidak kamu temukan di pameran buku lainnya adalah gelaran BBW yang dibuka selama 24 jam penuh setiap harinya.
Artinya kamu bisa mengunjungi pameran buku BBW ini di waktu kapan saja selagi masih dalam hari penyelenggaraan gelaran acara tersebut.
baca juga: Big Bad Wolf Adalah? Sejarah, hingga Tips Berburu di Event Ini
Waktu yang tidak terbatas ini memberikan kesempatan bagi para pengunjung yang datang untuk lebih leluasa dalam berburu buku yang ingin mereka beli dan dapatkan.
Kamu mesti memperhatikan jam kedatangan ketika ingin berburu buku di pameran Big Bad Wolf.
Sebab, meskipun buka 24 jam penuh, terdapat waktu-waktu tertentu yang biasanya akan dipadati oleh banyak pengunjung yang hadir.
Hal ini tentu akan menghalangimu untuk lebih leluasa dalam mendapatkan setiap buku yang ingin dibeli.
Rekomendasi waktu yang tepat yang bisa kamu gunakan untuk datang di pameran buku BBW adalah pada saat dini hari.
Biasanya di jam-jam tersebut pameran buku BBW akan jauh lebih sepi dan sedikit didatangi oleh pengunjung.
Dengan demikian, kamu akan bisa lebih leluasa tanpa perlu berdesak-desakan dengan pengunjung lain ketika ingin mendapatkan buku yang sudah diincar untuk dibeli.
Selain waktu kedatangan, kamu juga perlu memikirkan pakaian dan sepatu yang digunakan ketika datang di pameran buku BBW.
Hal ini disebabkan oleh lokasi penyelenggaran pameran buku BBW yang biasanya diadakan di tempat yang memiliki area besar dan luas.
Usahakan untuk mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman agar kamu lebih leluasa dalam bergerak.
Kamu bisa memilih sepatu yang beralas datar, seperti kets agar tidak kesusahan dalam bergerak.
Bagi para wanita tidak disarankan untuk menggunakan sepatu yang memiliki hak tinggi ketika datang ke acara ini.
Kamu juga bisa menggunakan pakaian yang berbahan katun atau sejenis agar bisa lebih mudah dalam menyerap keringat, khususnya ketika datang pada siang hari.
Banyak Buku Impor, tetapi Juga Ada Buku Lokal
Bagi kamu para pemburu buku impor, pameran Big Bad Wolf bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan referensi bacaan yang diinginkan.
Pameran BBW memang banyak sekali menyediakan buku-buku impor pada saat penyelenggaraannya.
Hal ini juga sesuai dengan tujuan Andrew Yap dan istrinya yang ingin memperluas penyebaran literatur bacaan dalam Bahasa Inggris.
Kamu bisa mendapatkan buku-buku impor yang ada di pameran Big Bad Wolf dengan harga yang terjangkau.
Sebab, biasanya buku-buku yang ada di pameran ini akan diberikan diskon dalam jumlah besar.
Bagi kamu yang masih belum terbiasa dengan literatur bacaan asing tidak perlu khawatir.
Kamu juga bisa menemukan banyak referensi bacaan lokal yang juga dijual selama gelaran pameran buku BBW.
Sama seperti bacaan lainnya, kamu juga bisa mendapatkan buku-buku lokal tersebut dengan harga terjangkau berkat adanya potongan harga maupun diskon dalam jumlah yang cukup besar.
Rahasia Big Bad Wolf Bisa Menjual Buku dengan Harga Murah
Keunikan lain yang bisa kamu temukan ketika berkunjung ke Big Bad Wolf adalah buku-buku yang dijual dengan harga murah.
Banyak sekali potongan harga yang bisa didapatkan oleh pengunjung yang ingin membeli buku di pameran ini.
Meskipun demikian, bisa dipastikan bahwa setiap buku yang dijual di pameran BBW asli dan bukan bajakan.
Rahasia di balik buku murah ini berasal dari sumber yang didapatkan oleh Andrew Yap dan istrinya.
Mereka akan mendatangi berbagai pusat perbelanjaan yang ada di seluruh dunia untuk mendapatkan stok-stok buku yang belum terjual dari toko tersebut, tetapi masih dalam kondisi yang baik.
Stok buku inilah yang nantinya akan mereka jual kembali dengan harga murah di pameran Big Bad Wolf.
Dengan demikian, mereka bisa menjual buku-buku tersebut dengan harga yang jauh di bawah toko-toko lainnya.
Itulah beberapa informasi unik yang bisa kamu ketahui terkait Big Bad Wolf. Apakah kamu tertarik untuk mencoba berburu buku pada pemeran tersebut?