Kamu suka membaca novel sejarah? Novel sejarah Indonesia seringkali menjadi jendela yang menarik untuk melihat masa lalu bangsa. Selain itu, dapat mengungkapkan cerita-cerita yang terkadang penuh dengan tragedi dan kepedihan.Â
Bahkan, beberapa karya sastra telah menjadi sorotan utama sebagai representasi yang kuat tentang sejarah Indonesia yang kelam. Artikel ini akan membahas rekomendasi novel sejarah Indonesia yang layak kamu jadikan sebagai bahan bacaan.
Daftar Isi
Toggle10 Rekomendasi Novel Sejarah Indonesia
Sudah tidak sabar menambah list bacaan novel sejarah? Tak perlu menunggu lama lagi, simak 10 rekomendasi terbaik versi penggemarbuku.com di bawah ini!
1. Gadis Kretek – Ratih Kumala
Gadis Kretek mengisahkan perjalanan sekaligus sejarah bisnis pabrik kretek di sebuah kota di Pulau Jawa.
Cerita ini berfokus pada Dasiyah atau Jeng Yah, putri dari pemilik perusahaan rokok kretek yang bercita-cita menjadi peracik saus kretek yang andal. Namun, ia harus melewati berbagai tantangan untuk menggapai mimpinya.
Akankah dia berhasil menjadi peracik saus kretek yang andal? Daripada spoiler, lebih baik kamu membaca novelnya secara langsung untuk merasakan perjuangan tokoh Dasiyah.
2. Tetralogi Pulau Buru – Pramoedya Ananta Toer
Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer merupakan mahakarya sastra Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Melalui empat novel yang membentuk tetralogi ini, Pramoedya menggambarkan penderitaan rakyat pribumi di bawah penjajahan Belanda.
Adapun keempat buku tersebut berjudul Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Dari kekejaman kolonial hingga perlawanan yang heroik, setiap lembar halaman memancarkan aroma kepahitan sejarah yang tak terlupakan.
3. Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan
Siapa yang tidak mengenal Eka Kurniawan? Cara pandang dan gaya bahasa yang ia tuangkan dalam setiap karyanya mampu memikat hati setiap pembaca. Salah satu novelnya yang legendaris adalah Cantik Itu Luka.
Novel Cantik Itu Luka mengambil latar pada masa penjajahan hingga awal kemerdekaan Indonesia. Kisah ini menggambarkan kehidupan rumit tokoh utama, Dewi Ayu, seorang perempuan cantik dan eksotis.
Dewi Ayu adalah seorang pelacur dengan wajah yang memikat. Ia tinggal bersama kakek neneknya setelah orang tuanya diusir karena melakukan pernikahan sedarah.
4. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari
Novel sejarah Indonesia yang tak kalah menarik berikutnya adalah Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel trilogi ini terdiri dari tiga buku, yaitu Surat Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala.
Novel ini memang berfokus pada kisah cinta Srintil. Namun lebih dari itu, menyimpan kepedihan yang mendalam.
Trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk menjadi sangat populer karena menggambarkan kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat di desa kecil yang mengalami kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan.
5. Amba – Laksmi Pamuntjak
Novel Amba menyoroti tema perjuangan dan kisah cinta di tengah latar sejarah Indonesia saat peristiwa G30S. Meskipun fiktif, karya ini berhasil mengeksplorasi sisi lain dari peristiwa bersejarah tersebut.
Tokoh utamanya, Amba, adalah seorang perempuan yang tegar, memesona, dan tegas dalam keinginannya.
Dia menghadapi berbagai pilihan sulit dalam hidupnya, termasuk pergi ke Jakarta dan Pulau Buru untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya.
6. Entrok – Okky Madasari
Novel Entrok karya Okky Madasari ini mengangkat tema feminisme, politik sosial, dan dampak teror negara terhadap masyarakat secara luas.
Namun, jika ditelaah lebih mendalam, novel ini menceritakan perlawanan perempuan terhadap ketidakadilan yang terjadi setiap masa.
Novel sejarah Indonesia ini memang menawarkan daya tarik sendiri. Saat membaca Entrok, kamu akan melihat tradisi dan adat istiadat di dalam novel tersebut.
Kondisi tersebut tentu tidak mengherankan, karena Okky Madasari gemar menyuarakan kritik sosial melalui karya-karyanya.
7. Max Havelaar – Multatuli
Max Havelaar adalah novel yang ditulis oleh Multatuli (Edward Douwes Dekker) pada tahun 1860. Dekker memiliki peran yang signifikan dalam membentuk dan mengubah kebijakan kolonial Belanda di Hindia Belanda pada abad ke-19.
Max Havelaar mengisahkan tentang Havelaar, seorang idealis yang mendapat tugas sebagai asisten residen di Lebak, Banten. Lebak adalah daerah yang menderita di bawah sistem tanam paksa.
Dalam novel ini, tokoh utama, Max Havelaar, berusaha melawan sistem pemerintahan yang korup di Jawa.
Havelaar, dengan harapan tulus untuk membantu penduduk Lebak, menemukan bahwa residen dan bupati setempat bersekongkol untuk mengeksploitasi mereka. Akibatnya, ia dicopot dari jabatannya.
8. Burung-burung Manyar – Y.B Mangunwijaya
Burung-Burung Manyar adalah novel karya Y.B. Mangunwijaya yang pertama kali diterbitkan pada Agustus 1981 dan termasuk dalam genre novel revolusi Indonesia.
Novel ini memperlihatkan pengetahuan dan pengalaman manusia tentang pola pikir dan pola perilaku secara mendalam.
Melalui karakter Teto, novel ini mengungkapkan gagasan dasar tentang ketidaksiapan mental dalam menghadapi realitas kehidupan. Teto sangat terpukul karena nasib buruk yang menimpa keluarganya, sedangkan dendamnya terhadap Jepang membutakan mata dan hatinya.
Selain itu, novel ini juga mengangkat berbagai isu mulai dari cinta hingga politik bangsa. Dengan membaca novel ini, kamu dapat melihat sisi Teto yang mengalami banyak sekali masalah dalam hidupnya.
9. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Kamu suka membaca karya-karya Leila S. Chudori? Cobalah untuk membaca novel sejarah Indonesia karya penulis favoritmu tersebut.
Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, mengisahkan tentang kisah keluarga yang mengalami kehilangan, kelompok sahabat yang merasakan kekosongan dalam hati mereka, serta individu-individu yang cenderung menyiksa dan berkhianat.
Di dalamnya juga diceritakan perjuangan sejumlah keluarga yang mencari kejelasan tentang makam anak-anak mereka, serta tentang keabadian cinta yang tidak akan pernah pudar.
Novel yang terbit pada tahun 2017 ini mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan. Dalam novel tersebut, mengambil latar belakang sosial budaya dan peristiwa sejarah yang terjadi pada rentang tahun 1991-2000.
10. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck – Hamka
Kamu pernah menonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck? Ya, ternyata film yang fenomenal tersebut diangkat dari novel karya Hamka lo! Kalau kamu sudah menonton filmnya, tidak ada salahnya untuk membaca versi novelnya.
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan adat yang berlaku di Minangkabau. Berbagai hambatan muncul dari perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih. Pada akhirnya, berujung pada tragedi kematian.
Cerita ini berfokus pada semangat juang Zainuddin. Perjuangannya setelah mengalami penderitaan dan kesengsaraan akibat penolakan cinta oleh keluarga Hayati, patut dicontoh. Namun, mereka harus bertemu dengan tragedi.
Ringkasan
Sekarang kamu sudah tahu 10 rekomendasi novel sejarah Indonesia terbaik yang wajib kamu baca. Apakah kamu sudah menemukan novel favoritmu? Segera masukkan dalam list bacaan kamu selanjutnya ya!
Kamu juga bisa membagikan artikel ini kepada teman-temanmu, supaya mereka juga punya daftar bacaan menarik.