Search
Close this search box.

Apa Itu Bookshaming? Pengertian, hingga Ciri-Ciri Korban yang Mengalami

Apa Itu Bookshaming? dari Pengertian, Jenis, Dampak Negatif, hingga Ciri-Ciri Korban yang Mengalami Tahukah kam Bookshaming merupakan salah satu tindakan yang bisa berdampak buruk dalam dunia buku. Penting bagi para Penggemar Buku untuk bisa menghindari tindakan yang satu ini. Sebab, bookshaming tidak hanya bisa berdampak buruk pada diri sendiri, tetapi juga kepada para Penggemar Buku lainnya. Lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan bookshaming itu? Simak pembahasan lengkap tentang bookshaming ini pada bagian berikut. Apa Itu Bookshaming? Bookshaming pada dasarnya berasal dari dua kata berbeda dalam Bahasa Inggris, yakni 'book' dan 'shaming' atau 'shame.' Kata 'book' dalam bookshaming merujuk kepada buku atau bacaan yang dimiliki oleh seseorang. Di sisi lain, kata 'shaming' bisa dimaknai sebagai rasa malu atau memalukan. Rasa malu ini bisa diakibatkan oleh tindakan yang tidak menyenangkan dari orang lain kepada diri sendiri. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa bookshaming merupakan tindakan seseorang yang membuat orang lain merasa malu, tidak enak, hingga tidak percaya diri terkait bacaan kesukaan yang mereka miliki. Tindakan bookshaming ini bisa berbentuk dalam berbagai hal, mulai dari mengolok-olok atau menjelek-jelekkan referensi bacaan yang dimiliki oleh orang lain. Ungkapan ini bisa disampaikan dengan menggunakan berbagai macam media berbeda, mulai dari mengatakan langsung di depan orang yang dituju atau lewat cuitan di dunia maya. Misalnya, seseorang yang sudah memasuki usia dewasa diejek oleh orang lain karena masih suka membaca dan mengoleksi buku komik. Sebenarnya banyak alasan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan bookshaming, seperti opini atau pendapat pribadi terhadap bacaan orang lain. Selain itu, stereotipe yang berkembang di masyarakat terhadap bacaan tertentu juga secara tidak langsung mempengaruhi adanya tindakan ini. Contohnya bisa kamu lihat pada anggapan masyarakat yang menganggap komik merupakan bacaan untuk anak-anak. Ketika orang dewasa masih suka membaca komik, maka dirinya akan dipandang bahkan diejek serupa seperti seorang anak kecil. Terkadang seorang pelaku bookshaming merasa dirinya keren atau lebih baik dibandingkan orang lain ketika melakukan aktivitas tersebut. Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Orang lain, khususnya yang menjadi objek perilaku bookshaming, justru bisa terganggu akibat tindakan tersebut. Bukannya terlihat keren, perilaku bookshaming justru bisa mendatangkan efek buruk yang secara tidak disadari mungkin saja terjadi di masa yang akan datang. Jenis-Jenis Bookshaming Terdapat beberapa jenis bookshaming yang bisa kamu temui di kehidupan sehari-hari, seperti. 1. Menghakimi atau Merendahkan Bacaan Orang Lain Jenis pertama tindakan bookshaming yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari adalah menghakimi atau merendahkan bacaan orang lain. Pelaku bookshaming biasanya akan menganggap genre tertentu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis bacaan lainnya. Hal ini membuat dirinya suka memandang rendah orang lain yang tidak memiliki referensi bacaan yang sesuai dengan apa yang dia miliki. Dengan demikian, dirinya dengan mudah meremehkan orang lain hanya berdasarkan referensi bacaan yang dia anggap lebih rendah dibandingkan dengan genre lainnya. 2. Merasa Bacaan yang Dibaca Paling Bagus jika Dibandingkan dengan yang Lainnya Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, pelaku bookshaming akan merasa bacaan yang dia miliki jauh lebih baik jika dibandingkan dengan yang lain. Hal ini membuatnya merasa paling keren di antara para pembaca dan penikmat buku lainnya. Padahal tanpa disadari tindakan yang dia lakukan tersebut justru bisa membuat orang lain risih dan menjauhinya. 3. Menggeneralisasi Semua Pembaca Jenis terakhir dari tindakan yang sering dilakukan oleh pelaku bookshaming adalah suka menggeneralisasi semua pembaca. Misalnya, dirinya akan menganggap pembaca karya A akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan orang lain yang lebih suka membaca karya B. Secara tidak sadar, dirinya justru mengkotak-kotakkan para pembaca buku berdasarkan genre, umur, penulis, maupun faktor lainnya. Padahal setiap pembaca tentu bebas memilih bacaan apa saja yang ingin mereka miliki dan tuntaskan untuk dibaca. Dampak Negatif Bookshaming Tanpa disadari, perilaku bookshaming yang dibiarkan begitu saja sebenarnya bisa berdampak negatif bagi dunia buku itu sendiri. Beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat adanya perilaku bookshaming adalah. 1. Menghambat Minat Baca Seseorang Perilaku bookshaming bisa menghambat minat baca seseorang. Sebab, perilaku ini bisa membuat seseorang tidak nyaman dengan referensi bacaan yang dia sukai dan miliki. 2. Menghalangi Pengembangan Keterampilan dan Daya Kritis Tindakan bookshaming juga bisa menghalangi seseorang untuk mengembangkan keterampilan dan pola pikir yang mereka miliki. Hal ini disebabkan karena jenis bacaan yang terbatas karena pelaku bookshaming akan menganggap sebuah buku akan jauh lebih baik dibandingkan buku lainnya. Semakin terbatas buku yang mereka baca tentu juga akan berdampak pada sedikitnya sumber informasi yang didapatkan. Hal inilah yang nantinya bisa berdampak pada perkembangan keterampilan dan kemampuan daya kritis yang ada dalam diri seseorang. 3. Menciptakan Persepsi Negatif Terhadap Aktivitas Membaca Dampak negatif terakhir yang diakibatkan dari adanya tindakan bookshaming adalah munculnya persepsi buruk di kalangan masyarakat awam terhadap aktivitas membaca. Hal ini bisa berakibat pada tidak leluasanya seseorang untuk membaca buku yang dia sukai, khususnya di ruang-ruang publik. Ciri-Ciri Korban Bookshaming Dari penjelasan di atas bisa kamu ketahui bahwa tindakan bookshaming bisa berdampak negatif di kehidupan sehari-hari. Tindakan ini juga bisa berakibat buruk bagi korban yang mengalaminya. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang bisa dirasakan oleh korban tindakan bookshaming, yakni. 1. Malu Membaca Buku dengan Genre Tertentu di Ruang Publik Korban bookshaming akan merasa malu membaca buku dengan genre tertentu di ruang publik. Dirinya akan terjebak pada perasaan bahwa orang lain akan menghakimi jenis bacaan yang sedang dibacanya. Hal inilah yang menimbulkan rasa malu dalam diri korban bookshaming sehingga enggan untuk membaca di depan umum. 2. Tidak Jujur saat Memberikan Sebuah Ulasan Korban bookshaming juga bisa memberikan ulasan yang tidak jujur terkait sebuah buku yang dibacanya. Salah satu contoh dari hal ini bisa dilihat ketika dirinya ingin memberikan ulasan sebuah buku yang tidak disukai banyak orang. Meskipun sebenarnya dia menyukai buku tersebut, bisa jadi korban bookshaming akan memberikan ulasan miring terhadap karya tersebut agar sesuai dengan pendapat orang kebanyakan. 3. Takut Memberikan Rekomendasi Bacaan Korban bookshaming biasanya juga akan takut dalam memberikan rekomendasi bacaan kepada penggemar buku lainnya. Dirinya yang pernah dihakimi atas referensi bacaan yang dimiliki menjadi dasar kenapa korban dari tindakan bookshaming takut untuk memberikan rekomendasi bacaan yang dia miliki. Padahal bisa jadi referensi yang dia berikan justru membantu penggemar buku lain untuk mendapatkan sumber bacaan baru yang belum pernah mereka baca sebelumnya. 4. Membeli Buku yang Sebenarnya Tidak Sesuai dengan Minat dan Kesukaan Ciri-ciri terakhir dari korban bookshaming adalah membeli buku yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat dan kesukaannya. Hal ini dia lakukan agar tidak berbeda dan memiliki bacaan yang sama dengan yang dimiliki orang lain secara umum. Itulah penjelasan lengkap tentang bookshaming yang bisa kamu ketahui, mulai dari pengertian hingga ciri-ciri korban yang terdampak efek hal tersebut. Jangan sampai kamu termasuk dalam salah satu pelaku bookshaming, ya. Sumber: - https://www.beautynesia.id/life/mengenal-book-shaming-aktivitas-permalukan-orang-lain-karena-buku-yang-ia-baca-dan-3-tanda-kamu-telah-melakukannya/b-256408 - https://www.sintiaastarina.com/book-shaming/ - https://kumparan.com/ar-renhoran-1635415092942929954/bahaya-laten-book-shaming-bagi-pembaca-pemula-1zFlFLhi6Mp/4

BAGIKAN

Apa itu bookshaming? Apakah kamu pernah mengalami kejadian yang berkaitan dengan bookshaming ini di kehidupan sehari-hari?

Bookshaming merupakan salah satu tindakan yang bisa berdampak buruk dalam dunia buku.

Penting bagi para Penggemar Buku untuk bisa menghindari apa itu bookhsming Sebab, bookshaming tidak hanya bisa berdampak buruk pada diri sendiri, tetapi juga kepada para Penggemar Buku lainnya.

Lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan bookshaming itu?

Simak pembahasan lengkap tentang bookshaming ini pada bagian berikut.

Apa Itu Bookshaming?

Bookshaming pada dasarnya berasal dari dua kata berbeda dalam Bahasa Inggris, yakni ‘book‘ dan ‘shaming‘ atau ‘shame.’

Kata ‘book‘ dalam bookshaming merujuk kepada buku atau bacaan yang dimiliki oleh seseorang. Di sisi lain, kata ‘shaming‘ bisa dimaknai sebagai rasa malu atau memalukan.

Rasa malu ini bisa diakibatkan oleh tindakan yang tidak menyenangkan dari orang lain kepada diri sendiri.

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa bookshaming merupakan tindakan seseorang yang membuat orang lain merasa malu, tidak enak, hingga tidak percaya diri terkait bacaan kesukaan yang mereka miliki.

Tindakan bookshaming ini bisa berbentuk dalam berbagai hal, mulai dari mengolok-olok atau menjelek-jelekkan referensi bacaan yang dimiliki oleh orang lain.

Ungkapan ini bisa disampaikan dengan menggunakan berbagai macam media berbeda, mulai dari mengatakan langsung di depan orang yang dituju atau lewat cuitan di dunia maya.

Misalnya, seseorang yang sudah memasuki usia dewasa diejek oleh orang lain karena masih suka membaca dan mengoleksi buku komik.

Sebenarnya banyak alasan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan bookshaming, seperti opini atau pendapat pribadi terhadap bacaan orang lain.

Selain itu, stereotipe yang berkembang di masyarakat terhadap bacaan tertentu juga secara tidak langsung mempengaruhi adanya tindakan ini.

Contohnya bisa kamu lihat pada anggapan masyarakat yang menganggap komik merupakan bacaan untuk anak-anak.

Ketika orang dewasa masih suka membaca komik, maka dirinya akan dipandang bahkan diejek serupa seperti seorang anak kecil.

Terkadang seorang pelaku bookshaming merasa dirinya keren atau lebih baik dibandingkan orang lain ketika melakukan aktivitas tersebut.

Akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Orang lain, khususnya yang menjadi objek perilaku bookshaming, justru bisa terganggu akibat tindakan tersebut.

Bukannya terlihat keren, perilaku bookshaming justru bisa mendatangkan efek buruk yang secara tidak disadari mungkin saja terjadi di masa yang akan datang.

Jenis-Jenis Bookshaming

Terdapat beberapa jenis bookshaming yang bisa kamu temui di kehidupan sehari-hari, seperti.

1. Menghakimi atau Merendahkan Bacaan Orang Lain

Jenis pertama tindakan bookshaming yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari adalah menghakimi atau merendahkan bacaan orang lain.

Pelaku bookshaming biasanya akan menganggap genre tertentu jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis bacaan lainnya.

Hal ini membuat dirinya suka memandang rendah orang lain yang tidak memiliki referensi bacaan yang sesuai dengan apa yang dia miliki.

Dengan demikian, dirinya dengan mudah meremehkan orang lain hanya berdasarkan referensi bacaan yang dia anggap lebih rendah dibandingkan dengan genre lainnya.

2. Merasa Bacaan yang Dibaca Paling Bagus jika Dibandingkan dengan yang Lainnya

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, pelaku bookshaming akan merasa bacaan yang dia miliki jauh lebih baik jika dibandingkan dengan yang lain.

Hal ini membuatnya merasa paling keren di antara para pembaca dan penikmat buku lainnya.

Padahal tanpa disadari tindakan yang dia lakukan tersebut justru bisa membuat orang lain risih dan menjauhinya.

3. Menggeneralisasi Semua Pembaca

Jenis terakhir dari tindakan yang sering dilakukan oleh pelaku bookshaming adalah suka menggeneralisasi semua pembaca.

Misalnya, dirinya akan menganggap pembaca karya A akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan orang lain yang lebih suka membaca karya B.

Secara tidak sadar, dirinya justru mengkotak-kotakkan para pembaca buku berdasarkan genre, umur, penulis, maupun faktor lainnya.

Padahal setiap pembaca tentu bebas memilih bacaan apa saja yang ingin mereka miliki dan tuntaskan untuk dibaca.

Dampak Negatif Bookshaming

Tanpa disadari, perilaku bookshaming yang dibiarkan begitu saja sebenarnya bisa berdampak negatif bagi dunia buku itu sendiri.

Beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat adanya perilaku bookshaming adalah.

1. Menghambat Minat Baca Seseorang

Perilaku bookshaming bisa menghambat minat baca seseorang.

Sebab, perilaku ini bisa membuat seseorang tidak nyaman dengan referensi bacaan yang dia sukai dan miliki.

2. Menghalangi Pengembangan Keterampilan dan Daya Kritis

Tindakan bookshaming juga bisa menghalangi seseorang untuk mengembangkan keterampilan dan pola pikir yang mereka miliki.

Hal ini disebabkan karena jenis bacaan yang terbatas karena pelaku bookshaming akan menganggap sebuah buku akan jauh lebih baik dibandingkan buku lainnya.

Semakin terbatas buku yang mereka baca tentu juga akan berdampak pada sedikitnya sumber informasi yang didapatkan.

Hal inilah yang nantinya bisa berdampak pada perkembangan keterampilan dan kemampuan daya kritis yang ada dalam diri seseorang.

3. Menciptakan Persepsi Negatif Terhadap Aktivitas Membaca

Dampak negatif terakhir yang diakibatkan dari adanya tindakan bookshaming adalah munculnya persepsi buruk di kalangan masyarakat awam terhadap aktivitas membaca.

Hal ini bisa berakibat pada tidak leluasanya seseorang untuk membaca buku yang dia sukai, khususnya di ruang-ruang publik.

Ciri-Ciri Korban Bookshaming

Dari penjelasan di atas bisa kamu ketahui bahwa tindakan bookshaming bisa berdampak negatif di kehidupan sehari-hari.

Tindakan ini juga bisa berakibat buruk bagi korban yang mengalaminya.

Berikut ini beberapa ciri-ciri yang bisa dirasakan oleh korban tindakan bookshaming, yakni.

1. Malu Membaca Buku dengan Genre Tertentu di Ruang Publik

Korban bookshaming akan merasa malu membaca buku dengan genre tertentu di ruang publik.

Dirinya akan terjebak pada perasaan bahwa orang lain akan menghakimi jenis bacaan yang sedang dibacanya.

Hal inilah yang menimbulkan rasa malu dalam diri korban bookshaming sehingga enggan untuk membaca di depan umum.

2. Tidak Jujur saat Memberikan Sebuah Ulasan

Korban bookshaming juga bisa memberikan ulasan yang tidak jujur terkait sebuah buku yang dibacanya.

Salah satu contoh dari hal ini bisa dilihat ketika dirinya ingin memberikan ulasan sebuah buku yang tidak disukai banyak orang.

Meskipun sebenarnya dia menyukai buku tersebut, bisa jadi korban bookshaming akan memberikan ulasan miring terhadap karya tersebut agar sesuai dengan pendapat orang kebanyakan.

3. Takut Memberikan Rekomendasi Bacaan

Korban bookshaming biasanya juga akan takut dalam memberikan rekomendasi bacaan kepada penggemar buku lainnya.

Dirinya yang pernah dihakimi atas referensi bacaan yang dimiliki menjadi dasar kenapa korban dari tindakan bookshaming takut untuk memberikan rekomendasi bacaan yang dia miliki.

Padahal bisa jadi referensi yang dia berikan justru membantu penggemar buku lain untuk mendapatkan sumber bacaan baru yang belum pernah mereka baca sebelumnya.

4. Membeli Buku yang Sebenarnya Tidak Sesuai dengan Minat dan Kesukaan

Ciri-ciri terakhir dari korban bookshaming adalah membeli buku yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat dan kesukaannya.

Hal ini dia lakukan agar tidak berbeda dan memiliki bacaan yang sama dengan yang dimiliki orang lain secara umum.

Itulah penjelasan lengkap tentang bookshaming dari penggemar buku yang bisa kamu ketahui, mulai dari pengertian hingga ciri-ciri korban yang terdampak efek hal tersebut. Jangan sampai kamu termasuk dalam salah satu pelaku bookshaming, ya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top