Pernahkah kamu membaca novel sejarah? Novel jenis ini menawarkan keunikan dan pengalaman membaca yang berbeda. Selain menyajikan cerita fiksi, ada elemen historis di dalamnya.
Dalam dunia sastra, sebuah novel sejarah memiliki struktur yang kompleks dan mendalam. Setiap bagian dari novel tersebut memainkan peran penting dalam menggambarkan kisah masa lalu. Untuk tahu lebih banyak tentang jenis novel ini, baca artikel penggemarbuku.com ini sampai selesai ya!
Daftar Isi
TogglePengertian Novel Sejarah
Novel sejarah adalah karya sastra yang menggabungkan unsur fiksi dengan fakta sejarah. Dalam novel jenis ini, penulis menggunakan latar belakang sejarah yang nyata dan peristiwa-peristiwa historis sebagai kerangka untuk cerita fiksi yang ia kembangkan.
Tujuannya untuk memberikan pembaca pengalaman yang kuat tentang masa lampau sambil tetap menghibur dan memikat mereka dengan cerita yang menarik.
Novel sejarah seringkali melibatkan penelitian mendalam tentang periode waktu dan tempat cerita berlangsung untuk memastikan akurasi sejarah yang tinggi.
Sebagai contoh, novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer ditulis dalam waktu yang lama. Pramoedya Ananta Toer menulisnya saat ia dipenjara di Pulau Buru (1969-1979). Namun, ia sudah menyiapkan bahan untuk novelnya sebelum tahun 1965.
Struktur Novel Sejarah
Struktur novel sejarah menjadi landasan penting yang membentuk kisah-kisah penuh warna. Dari pengantar yang memikat hingga klimaks mendebarkan, setiap struktur memiliki peranannya masing-masing. Simak struktur novel sejarah pada penjelasan di bawah ini, yuk!
1. Orientasi
Bagian orientasi dalam novel sejarah memperkenalkan latar belakang cerita, tokoh-tokoh utama, dan konteks sejarah kisah berlangsung. Penulis akan memperkenalkan pembaca pada suasana dan setting waktu yang menjadi awal dari perjalanan cerita.
Contohnya, novel yang mengisahkan tentang kehidupan pada masa Hindia Belanda. Dalam orientasi, penulis menghadirkan pembaca ke dalam dunia kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke-20.
Penulis menggambarkan suasana kehidupan di Jawa pada masa itu. Kemudian menyoroti ketidakadilan sosial, eksploitasi kolonial, dan semangat perlawanan yang tumbuh di antara rakyat.
Melalui orientasi dengan detail sejarah dan karakter-karakter yang kuat, kamu sebagai pembaca dapat menyelami perjalanan emosional dan politik di tengah gejolak sejarah Hindia Belanda.
2. Pengungkapan Peristiwa
Pengungkapan peristiwa adalah bagian yang mengisahkan konflik utama dalam cerita mulai terungkap. Selain itu, tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa sejarah juga mulai bermunculan.
Penulis menggunakan fakta sejarah sebagai landasan untuk membangun narasi yang menarik dan mendebarkan.
Biasanya, melalui pengungkapan peristiwa ini, pembaca disajikan dengan gambaran yang mendalam tentang konsekuensi dari keputusan tokoh utama. Selain itu, kamu juga akan melihat pengaruh peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dalam kehidupan tokoh secara langsung.
3. Konflik
Struktur novel sejarah berikutnya adalah konflik. Konflik merupakan inti dari novel sejarah. Pada bagian ini, terjadi pertarungan antara kebaikan dan keburukan, kekuasaan dan pemberontakan, atau konflik internal tokoh-tokoh utama menjadi pusat perhatian.
Kehadiran konflik memperkaya cerita dengan ketegangan emosional dan moral yang memukau. Di samping itu, mempertanyakan nilai-nilai manusia dalam menghadapi tantangan sejarah.
Konflik dalam novel sejarah biasanya mencerminkan konflik yang sebenarnya terjadi dalam sejarah. Hal ini dapat berupa konflik antara pihak yang berbeda, perjuangan untuk kekuasaan, perang saudara, atau pertarungan ideologi.
Penggambaran konflik secara mendetail, membuat penulis mampu membangun ketegangan yang kuat dalam cerita. Dengan demikian, pembaca dapat terlibat secara emosional dan memperkuat naratif sejarah yang penulis sampaikan.
4. Puncak Konflik
Puncak konflik merupakan momen klimaks dalam sebuah novel sejarah. Biasanya, puncak konflik ini merupakan titik balik ketegangan mencapai puncaknya dan segala sesuatu berubah secara signifikan.
Misalnya, dalam novel sejarah tentang perang. Puncak konflik mungkin adalah pertempuran besar yang menentukan nasib suatu bangsa atau peristiwa penting lainnya yang mengubah arah sejarah.
Dalam menggambarkan puncak konflik, penulis perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, puncak konflik harus memuncak secara alami dari konflik yang telah dibangun sebelumnya dalam cerita. Tujuannya untuk memastikan bahwa klimaks terasa bermakna dan tidak terputus dari alur cerita.
Tidak hanya itu, puncak konflik harus memberikan pembaca kepuasan emosional. Entah itu dalam bentuk kelegaan, keputusasaan, atau kebingungan yang terkait dengan penyelesaian konflik.
5. Resolusi
Resolusi, sebagai bagian dari struktur novel sejarah, seringkali menjadi puncak dari konflik utama yang disajikan dalam cerita. Di sinilah segala benang merah kisah mulai terurai. Karakter-karakter menghadapi keputusan-keputusan penting yang akan membentuk nasib mereka ke depan.
Contohnya, dalam novel sejarah tentang perang. Resolusi bisa mencakup pertempuran terakhir yang menentukan nasib kekaisaran atau keputusan politik yang mengubah arah sejarah sebuah bangsa.
Selain itu, resolusi dapat pula berupa pemulihan hubungan antara karakter-karakter utama setelah konflik panjang yang menguras emosi.
6. Koda
Setelah resolusi, ada bagian yang sering terlupakan namun tak kalah pentingnya, yaitu koda. Koda merupakan akhir dari sebuah novel yang memberikan penutup memuaskan bagi pembaca.
Di sinilah para penulis memberikan gambaran mengenai nasib karakter-karakter setelah peristiwa utama berakhir. Koda memiliki kekuatan untuk memberikan kesan terakhir yang melekat dalam pikiran pembaca.
Misalnya, koda yang mengungkapkan keputusan yang diambil oleh karakter-karakter utama pada resolusi memengaruhi kehidupan mereka di masa depan. Isi koda bisa juga memberikan refleksi mendalam tentang pelajaran moral dari kisah yang penulis sampaikan.
Contoh Novel Sejarah
Kamu sudah memahami pengertian dan struktur dari novel sejarah? Sekarang saatnya kamu cari tahu contoh-contoh novel tersebut. Di bawah ini beberapa judul novel sejarah yang bisa kamu baca.
1. Gadis Pantai – Pramoedya Ananta Toer
Buku ini menjadi saksi peristiwa genosida mengerikan selama pembangunan Jalan Raya Pos di pulau Jawa yang membentang sepanjang 1000 kilometer. Pramoedya Ananta Toer dengan detail dan narasi yang khas menceritakan tragedi kerja paksa terbesar dalam sejarah Hindia Belanda.
Buku ini menggambarkan penderitaan dan pengorbanan manusia Pribumi. Oleh karena itu, mampu menciptakan gambaran yang menyentuh tentang kekayaan dan kelemahan bangsa di bawah kendali bangsa lain.
2. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Novel Laut Bercerita menyoroti persahabatan, cinta, hubungan keluarga, dan rasa kehilangan. Dengan latar belakang pada tahun 90-an dan 2000, novel ini berhasil memukau pembaca dengan membawa mereka menjelajahi masa lalu dan mengulang kembali peristiwa-peristiwa pada periode tersebut.
3. Ken Angrok – Damar Shasangka
Novel ini berlatar pada akhir abad ke-12. Ketika konflik antara kerajaan Janggala dan Panjalu mencapai puncaknya, seorang anak lahir dari seorang wanita sudra yang cantik di desa Pangkur, Tumapel.
Anak tersebut diberi nama Angrok. Kemudian ia menjadi leluhur dari kerajaan Singhasari dan Majapahit. Bahkan sebelum lahir, keberadaannya telah menelan korban.
Ayah tirinya, Gajahpara, tewas terbunuh. Keyakinan semakin bertambah bahwa Angrok adalah ‘lembu peteng’, seorang ksatria berdarah bangsawan dari ibu sudra, tanpa diketahui oleh masyarakat siapa ayah kandungnya.
Ringkasan
Sebenarnya, banyak sekali novel sejarah di Indonesia karya sastrawan hebat. Dengan membaca fiksi sejarah, kamu bisa mendapatkan pengalaman membaca yang menghibur dan memberikan wawasan tentang sejarah. Kamu sudah menemukan novel sejarah favorit?